Bibit
Masih inget postingan love letter gue yang kemaren?
Nah, surat gue udah di balas sama si cami...
Hobby kami dari awal pacaran ni, suka kirim2an surat cinta meski by email (udah modern) hehehe...
Hmm, balasan si cami kali ini mengingatkan aku tentang banyaknya proses yang udah kami laluin.
Selama ini di blog ini, aku hanya membahas kebahagiaan2ku bersama si cami, akan tetapi di balik semua cerianya senyum kami, hobi traveling kami, romantisnya foto2 kami, tersimpan banyak cerita pahit yang udah kami lewati bersama.
Hubungan kami udah banyak melalui duka, air mata dan sakit hati.
Memang aku selalu berbagi yang bahagia2 saja, bukan berarti menutup nutupi, biarlah segala pergumulan kami Tuhan dan kami saja yang tau.
Aku juga hanya berbagi cerita kami hanya melalui blog ini, karena aku dan si cami sepakat tidak ada gunanya ekspos berlebihan di social media.
Aku beruntung sekali punya cami yang tidak suka pamer dan rendah hati.
Dan kebetulan aku juga punya prinsip yang sama.
Aku hanya berbagi sedikit sekali cerita kami di social media.
Karena social media bukan diary bukan?
Kalo blog ini, jangan ditanya ya pemirsah....
Ini kan blog pribadi ane, tujuan dibuatnya juga buat pribadi dan emang sengaja dibuat untuk jadi penampung cerita kehidupan gue alias diary ane.
Kan akika udah demen nulis diary sejak SD, bahkan sampe kuliah. Dan di akhir2 kuliah, diarynya mulai berpindah ke blog deh, soalnya lebih hemat, praktis dan gampang dibaca kembali, hoho.
Kembali ke topic,
Aku tak henti hentinya bersyukur untuk hubungan kami ini,
Hubungan kami memang tak sempurna, orang lain mungkin taunya kami selalu berbahagia.
Tapi sebenernya, kami hanya berusaha bahagia dengan apa pun yang Tuhan berikan.
Kami menghargai semua proses yang Tuhan berikan.
Karena proses itu pula yang menjadikan kami kuat melewati semua.
Bersyukur sekali Tuhan Yesus selalu menguatkan dan menjagai kami.
Sebenernya banyak surat surat cinta kami yang lain, tapi kali ini, aku ingin posting. Karena aku ingin ini jadi pengingat setiap kali kami lelah ataupun jenuh...
Chek this out,
Ah...aku terharu loh sama isi surat ini abang...
Terima kasih sudah bersedia bersamaku melewati semua proses ini .
Aku yakin, masih ada banyak tantangan lagi yang menunggu untuk kita lewati.
Mari bersama sama berdoa memohon kekuatan dari sang pencipta.
Your Lover,
Veli
Nah, surat gue udah di balas sama si cami...
Hobby kami dari awal pacaran ni, suka kirim2an surat cinta meski by email (udah modern) hehehe...
Hmm, balasan si cami kali ini mengingatkan aku tentang banyaknya proses yang udah kami laluin.
Selama ini di blog ini, aku hanya membahas kebahagiaan2ku bersama si cami, akan tetapi di balik semua cerianya senyum kami, hobi traveling kami, romantisnya foto2 kami, tersimpan banyak cerita pahit yang udah kami lewati bersama.
Hubungan kami udah banyak melalui duka, air mata dan sakit hati.
Memang aku selalu berbagi yang bahagia2 saja, bukan berarti menutup nutupi, biarlah segala pergumulan kami Tuhan dan kami saja yang tau.
Aku juga hanya berbagi cerita kami hanya melalui blog ini, karena aku dan si cami sepakat tidak ada gunanya ekspos berlebihan di social media.
Aku beruntung sekali punya cami yang tidak suka pamer dan rendah hati.
Dan kebetulan aku juga punya prinsip yang sama.
Aku hanya berbagi sedikit sekali cerita kami di social media.
Karena social media bukan diary bukan?
Kalo blog ini, jangan ditanya ya pemirsah....
Ini kan blog pribadi ane, tujuan dibuatnya juga buat pribadi dan emang sengaja dibuat untuk jadi penampung cerita kehidupan gue alias diary ane.
Kan akika udah demen nulis diary sejak SD, bahkan sampe kuliah. Dan di akhir2 kuliah, diarynya mulai berpindah ke blog deh, soalnya lebih hemat, praktis dan gampang dibaca kembali, hoho.
Kembali ke topic,
Aku tak henti hentinya bersyukur untuk hubungan kami ini,
Hubungan kami memang tak sempurna, orang lain mungkin taunya kami selalu berbahagia.
Tapi sebenernya, kami hanya berusaha bahagia dengan apa pun yang Tuhan berikan.
Kami menghargai semua proses yang Tuhan berikan.
Karena proses itu pula yang menjadikan kami kuat melewati semua.
Bersyukur sekali Tuhan Yesus selalu menguatkan dan menjagai kami.
Sebenernya banyak surat surat cinta kami yang lain, tapi kali ini, aku ingin posting. Karena aku ingin ini jadi pengingat setiap kali kami lelah ataupun jenuh...
Chek this out,
Banyak cerita
dilewati
cucuran air mata
amarah yang
meluap-luap
rindu yang
menggebu-gebu
cinta yang
memuncak
sakit hati yang
mendalam dan kecewa yang teramat
berat.,,
cemburu ga
jelas,,
jarak pemisah
yang membentang,,
Tiada minggu
atau hari tanpa bermasalah dan berantem,,,
capek rasanya,,,
lelah,,
penat.,,,
Terkadang
berpikir inikah yang terbaik,
begini jalan
yang harus dilalui,
hidup hanya
ngurusi kisah cinta ini,,,
masalah-masalah
selama ini yang harus dilalui,
benarkah Dia
yang Tuhan sediakan untukku,,,
Terlintas untuk berpindah
ke yang lain, tapi apa daya seperti air yang
pasti mengalir ke dataran yang lebih rendah,
Perjalanan cinta
selama ini penuh tantangan, hari ini ada besok ada lagi,,tidak selesai-selesai
selalu ada yang baru dan semakin kompleks, bulan lalu bergumul bersama untuk
beresin kasus A besok udah ada kasus C dan D.
Tenang terkuras
hanya untuk mikirin kisah cinta ini. waktu terkuras hanya untuk mempertahankan
kisah cinta ini tidak hancur oleh karena ego 2 orang yang udah berkomitmen.
Kata orang
bijak, itu semua proses,
aku tersadar ada
bibit tumbuh dan masih eksis,
bibit bernama
komit men,
tertanam bersama
dihati 2 orang yang ternyata punya ego yang besar.
Bibit bertahan digersangnya pelukan kasih sayang
dan kebersamaan,,
Kemudian tumbuh
disiram dengan sepotong cinta,,
Dipupuk doa dan
iman sehingga mengeluarkan tunas dan daunnya,,
Terancam layu
karena teriknya rindu yang menyengat,
Kekurangan
nutrisi karena diapit ilalang seperti amarah dan cemburu,,
Daun banyak
berguguran oleh dahsyatnya angina topan sakit hati dan kecewa yang teramat
berat,,
Namun masih
bertahan oleh cinta yang kuat, didasari iman dan doa,,
Saat ini
berusaha untuk menghasilkkan buah pernikahan,,
Terima kasih
sudah menanam dan merawat bersama bibit komitmen itu sampai saat ini,,
masih panjang
perjalalan ini,,
tidak mau hanya
sampai berbuah pernikahan,
ingin berbuah
keluarga besar yang sederhana dan
bahagia,
menghasilkan
3/4/5 atau lebih buah cinta yang diberikan Tuhan,,
sampai Tuhan
menginginkan kesayangan kembali pada-Nya
ke depan tidak
menjanjikan semua akan tumbuh besar dengan lancar,,,
Teriknya rindu
masih ada, ilalang amarah dan cemburu masih mengapit disekitar,
Angin topan
dalam rupa sakit hati dan kecewa yang teramat berat bukan hanya angin lalu yang
bisa kembali kapan saja,,
pasti ada musim
kering dan paceklik,, tidak tahu besok atau saat masa berbuah pernikahan atau
setelah pernikahan,,
tidak
menjanjikan kenikmatan dan kemegahan karena tumbuh besar dan kuatnya bibitnya itu,,semakin besar bibit
itu tumbuh angin semakin kencang dan ganas,,
serangga dan
hama penyengat berupa pertengkaran bisa hadir kapan saja,,
gersang karena
kejenuhan pasti terjadi,,,
apapun itu yang
akan datang dan terjadi,,,
aku memohon
tetaplah bersama ku menjaga dan merawat bibit itu,,
endless love,
Abang
Ah...aku terharu loh sama isi surat ini abang...
Terima kasih sudah bersedia bersamaku melewati semua proses ini .
Aku yakin, masih ada banyak tantangan lagi yang menunggu untuk kita lewati.
Mari bersama sama berdoa memohon kekuatan dari sang pencipta.
Your Lover,
Veli
Comments
Post a Comment