Prolog (Going To Be A Bride)

Haiiiii....
Ini bakal jadi postingan pertamaku dengan label baru : Going to be a Bride...
Yaaahhh, sodara2 puji Tuhan, hubungan ku dengan si pacar di tahun ini akan diresmikan di depan altar.
Jadi, mulai dari postingan ini, panggilan ku yang biasanya menyebut "si pacar" akan berubah menjadi "si calon suami".
Mungkin aku juga sudah menyinggung2 soal ini di beberapa postingan sebelumnya, soal "how he has proposed me" and then i say, "I do" disini " proposal "
Jadi cerita ini bermula dari sana.

Kesepakatan kami ini akhirnya kami sampaikan kepada orang tua kami masing2.
Sebenernya pernikahan ini tidaklah mudah, dimana kami berdua berasal dari keluarga batak yang terkenal dengan ego yang keras.
Saya anak tunggal sekarang, sedangkan si cami adalah anak pertama.
Sesuai adat Batak memang sudah seharusnya pesta pernikahan dilakukan di tempat pihak lelaki, akan tetapi si mama meminta pesta pernikahan diadakan di tempat kami pihak perempuan, karena saya anak tunggal.
Perbedaan pendapat ini sudah dapat kami tebak sebelumnya, bahkan jauh sebelum si cami melamar saya.
Dan kami selalu bertengkar setiap membahas masalah yang tidak ada ujungnya ini.
Kami sempat mengalami keraguan tentang bagaimana hal ini akan bisa diatasi, dimana orang tua si cami tetap pada pendiriannya dan orangtuaku juga tetap pada pendiriannya.
Hal yang sangat aku takutkan adalah, pernikahan yang gagal dilaksanakan hanya karena masalah ini. Karena aku melihat banyak kejadian seperti itu. Bahkan sepupuku ada yang hampir gagal menikah hanya karena masalah adat2 Batak yang rempong ini.
Terkadang jadi berpikir, kenapa hal2 yang harusnya mudah jadi dibuat rumit karena adat2 ini.
Bersyukur sekali meski kami selalu bertengkar mengenai masalah ini, kami masih saling mensupport dan sama sama berdoa untuk masalah ini.
Kami hanya ingin yang terbaik.
Dan keinginan kami adalah semua orang bisa berbahagia dengan pernikahan kami ini, khususnya keluarga kami masing2.
Kami tidak ingin pernikahan ini akan menyisakan sakit hati nantinya.
Kamu berdua sepakat untuk mendoakan hal ini, semoga Tuhan berkenan.

Kedatangan si cami dan kedua orang tuanya menemui orang tuaku pada awal tahun kemaren menjadi awal yang baik.
Meski selama perbincangan mereka, aku dan si cami hanya diam dan deg degan menanti hasil pembicaraan mereka ini.
Si cami bahkan sempat mengajak untuk kabur keluar dari rumah biar kita gak usah dengerin pembicaraan mereka, tapi apa daya, nyatanya kami berdua hanya duduk terpaku diantara orang tua kami masing masing.
Puji Tuhan...
Tuhan memberi kemudahan untuk kami.
Aku kira situasi akan sangat tegang, akan tetapi Tuhan itu memang maha baik.
Tuhan memberi damai sejahtera kepada calon mertuaku dan juga mamaku.
Pembicaraan mereka berlangsung dengan baik.
Tidak terjadi hal2 yang tidak menyenangkan seperti yang kubayangkan.
Dan akhirnya mamaku mengalah untuk menerima pesta pernikahan diadakan di tempat pihak lelaki, aku tau keputusan ini sangat berat buat mama.
Tapi semoga ke depannya semua akan baik2 saja, amin.

Setelah perbincangan antar keluarga inti.
Maka disepakati kemudian mereka akan datang kembali, untuk secara resmi melamar aku.
Kalo di adat batak, namanya Marhusip.
Mereka akan membicarakan hal2 terkait untuk acara adat di pernikahan kami nantinya.

 Sekarang adalah proses persiapan menjelang hari pernikahan kami.
Ada banyak hal yang harus dipersiapkan.
Baik itu oleh kedua orang tua kami dan kami sendiri.
 Aku dan si cami sudah membuat beberapa to do list.

Puji Tuhan saat ini sudah ada beberapa progres untuk persiapan acara kami ini.
Untuk tanggal sendiri sudah fix dan gedung juga sudah di booking.
Untuk persiapan acara adat itu adalah urusan orang tua.
Tugas kami adalah mempersiapkan hal hal untuk diri kami sendiri, seperti pakaian kami, prewed, dan honeymoon kami nantinya.
Kelihatannya tugas kami gampang tapi sebenernya cukup menguras tenaga dan pikiran kami.
Bener kata orang2, ngurus pernikahan itu rempong dan ribet serta membuat emosi naik turun.
Tapi kami akan menjalani semua proses ini, semoga kami berhasil melalui semua rintangan di depan kami.
Semoga Tuhan juga memberi kami kekuatan untuk melalui semua proses ini.
Kiranya Tuhan memberkati persiapan kami baik dari hal2 terkecil sampai terbesar.

Aku berencana menuliskan setiap detail persiapan acara kami.
Mungkin ini adalah salah satu cara untuk merekam semua peristiwa yang terjadi.
Suatu saat mungkin aku bisa lupa beberapa hal, akan tetapi tulisan ini bisa mengingatkan semua hal yang pernah terjadi. 
Mungkin saja bisa membantu orang orang di luar sana yang sedang mempersiapkan pernikahannya juga.
Karena jujur saja, aku juga banyak membaca blog orang lain mengenai persiapan pernikahan mereka dan aku merasa sangat terbantu, aku jadi sedikit banyak punya gambaran tentang pernikahan itu.
terima kasih buat semua orang orang yang blognya aku pernah kunjungin.

 So, ini adalah prolog dari 'Going To Be a Bride.
 See you on next post.
See you on our progress :)




Comments

Popular posts from this blog

Martumpol 01082015

Promil part 3 (Profertil & Suntik Ovidrel)

Promil Part 1 (USG Trans V, Profertil dan Metformin)