Masih "Belum rejeki"

8 Desember 2017,

Hari ini aku terlambat menstruasi memasuki hari ke 6.
Dan aku belum tespek sampai tadi pagi.
Ya,  aku bisa sesabar itu sekarang.
Mungkin terlalu banyak kecewa 2 tahun belakangan ini,  membuat aku lebih kuat untuk tak lagi seperti dulu yang sebentar sebentar tespek.
Kali ini aku jauh lebih kuat.
Meski hati harap harap cemas, tapi aku cukup kuat untuk tidak mengeluarkan tespek.
Aku komitmen untuk menunggu sampai hari ke 7.

Aku mulai merasa ada perasaan yang berbeda bahkan sejak masa suburku berakhir.
Yaaa,  mungkin PMS
Ya tapi selama ini PMS ku jarang sampai mual.
Berbagai tanda yang ada di internet aku coba analisa.
Ya, sepertinya kali ini berbeda.

Meski aku terlihat mengabaikannya, tapi ada harapan besar yang selalu kuselipkan pada saat teduh pribadi dan saat teduh bersama suami setiap hari.
Yaa,  kami sama sama mendoakan yang terbaik.
Dan berharap pengharapan kami boleh jadi kenyataan.

Seperti biasa,  sejak telat menstruasi aku lebih rajin mengecek celana dalam.  Apakah ada yang menetes?
Dan tadi pagi juga.
Dan masih belum ada.
Harapan itu semakin besar.
Karena sudah lama aku tidak terlambat haid selama ini.
Maksimal paling 2-3 hari.
Dan hari ini aku terlambat sampai hari ke 6.

Aku merasa perasaan itu akan jadi nyata.
Dan tadi malam aku sempat bilang suami,  aku pengen beli tespek.
Karena mau coba tespek besok
Ya,  aku juga mendoakan ingin tespek di hari ketujuh.

Pagi ini,  ya masih pagi ini.
Tiba tiba perasaan ada yang menetes itu muncul.
Yaaa,  aku cek lagi.
Dan setelah 6 hari,  akhirnya kali ini bener bener menetes.

Yaaa, setelah aku menunggu harap harap cemas.
Setelah aku berniat besok mau tespek.

Aku kecewa?
Pastinya
Aku menangis?
Tidak salah lagi

Aku marah sama Tuhan?
Enggak
Tuhan itu baik kok

Aku hanya kecewa pada diri sendiri.
Kenapa terlalu cengeng
Kenapa kembali lemah
Kenapa kembali gampang baper
Kan harusnya aku udah kuat dengan hal hal seperti ini

Kelemahan itu kembali muncul
Pikiran2 jelek itu kembali muncul
Rasa rendah diri itu kembali muncul
Rasa tidak berguna itu kembali muncul


Ampuni aku Tuhan yang merasa iri dengan orang lain.
Aku hanya tidak kuat akan bertemu orangtua dan keluarga pada Natal tahun ini.
Aku tau mereka sangat mengasihi kami.
Mereka pun tak banyak tanya selama ini.

Tapi kali ini,  ingin rasanya mereka bisa berbahagia mendengar kabar sukacita yang mereka rindukan.

Tapi lagi lagi,  Tuhan belum berkehendak.

Maafkan kami Ma,  Bun,  Pak.

Kami bukannya tidak berusaha.
Kami bukannya tidak berdoa.
Kami melakukan apa yang kami bisa.
Bahkan mengkonsumsi apapun yang disarankan oleh teman teman.
Bahkan makanan yang tak sanggup aku telan pun,  aku paksa telan.
Tapi Tuhan masih belum berkenan.

Maafkan aku sayang,
Aku masih saja menangis.

Maafkan aku Tuhan,
Masih saja mengeluh.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Martumpol 01082015

Promil part 3 (Profertil & Suntik Ovidrel)

Promil Part 1 (USG Trans V, Profertil dan Metformin)