Menanti

Menanti.

Hampir 15 bulan menikah.
Mungkin belum terlalu lama, tapi bukan tergolong baru lagi.
Dan kebahagiaan sebagai pengantin baru berlangsung cukup lama.
Hingga merasa berdua saja sudah cukup bahagia.
Tapi lama kelamaan, mulai merasa ada yang kurang.
Sebelumnya mungkin belum terlalu memikirkan, meski sesekali sering dipikirkan.
Tapi melewati angka ke 12 bulan, hati mulai bertanya tanya.
Ada apa?
Apakah ada yang salah dengan kami?

Dan kerinduan mulai terasa.
Rumah ini mulai terasa sepi.
Sepertinya ada yang kurang.

Kami berbahagia, sangat bahagia.
Dan aku sangat bersyukur, Tuhan mengirimkan pasangan yang luar biasa.
Pasangan yang sangat melengkapi kekuranganku.
Tapi,
Sepertinya tetap ada yang kurang.

Kalo selama ini kami bahagia saat berdua, sekarang sepertinya ada yang tertinggal.
Ada yang kosong
Sepertinya ada ruang yang masih kosong.

Doa doa terus kami panjatkan sejak hari pertama menikah.
Berdoa agar kau segera hadir.
Tiada satu hari pun terlewat, tanpa mengucap kata kerinduan terhadapmu.

Hati terkadang meringis, menyaksikan sahabat yang baru saja menikah, tapi segera akan bertiga.
Bukan iri, bukan
Hanya merasa rindu.
Rindu ingin seperti mereka.

Satu persatu mereka yang menikah bersamaan mulai membuncit. Bahkan yang menikah setelahku  pun sudah bertemu si "garis dua"
Sementara disini, tak pernah satu bulan pun dilewati tanpa harap harap cemas.
Menanti garis satu ini berubah jadi dua.
Tapi dia masih belum berubah.

Sesekali menghayal, sang Pencipta pasti mau kasih surprise.
Mungkin kado pas 3 bulanan.
Mungkin kado pas 6 bulanan
Mugkin kado anniversary 1 tahun
Mungkin kado ulangtahunku.
Tapi ternyata itu hanya khayalanku belaka.
Pencipta belum merasa waktu waktu itu adalah waktu yang tepat untuk kado spesialnya itu.

Bahkan minggu lalu, sempat merasa bahwa engkau akan segera hadir.
Perasaan itu semakin kuat.
Si merah yang selalu hadir setiap bulan, tiba tiba terlambat hadir.
Kalo hanya 2-3 hari, mungkin hati tidak berharap.
Kali ini sampai hari ke 12.
Hati dipenuhi rasa harap yang besar, dan doa mengalir semoga ini adalah mujizat yang ditunggu itu.
Tapi sang Pencipta berkata, "belum" lagi dan lagi.
Tepat di hari ke 12, si merah mengalir kembali.
Mengalir menghempaskan harapan itu, lagi. Kecewa itu datang ke 14 kalinya.

Ada rasa perih di dada ini, saat pasanganmu adalah seorang yang yang sangat menyukai anak anak, dan sering tertawa melihat tingkah anak kecil.

Aku juga rindu ingin berperut buncit seperti wanita lain.
Buncit yang disayang dan dinanti.
Rindu untuk merasakan ada keajaiban di dalam tubuh ini

Senyum adalah andalan untuk menjawab semua pertanyaan itu.
Meski senyum di bibir tak sama dengan nyeri di hati.

Tak jarang berfikir negatif dan ngaco.
Meski selalu diredam dengan pelukan belahan jiwa.
Yang aku tau, di dalam hatinya dia pun sangat merindumu.
Hanya mencoba tegar dan menguatkanku.

Menangis memang bukan pemecahan masalah.
Usaha juga tak berhenti dilakukan.
Trik dan beberapa multivitamin sudah dicoba.
2 manusia ini pun sudah bertemu dengan ahlinya.
Mereka bilang, semua baik baik saja.

Tapi, kenapa kamu masih belum mau bersama kami nak?
Apa karena kamu masih menikmati waktu bersama sang Pencipta nak?
Tidak apa apa.
Nikmatilah waktumu sayang.
Tapi jangan  terlamu lama ya.
Kami menunggumu
Kami merindumu disini.

Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Semua akan indah pada Waktunya vellok... Tetap bersyukur... Pasti ada alasan kenapa ga langsung hadir... Miss u so much vellok

    ReplyDelete
  3. Haiii nova.itu kemaren pas lagi melow2nya aja kok. Sekarang udh cheer up lagi hehehe. Miss you too novess😘😘. Desember pulkam?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Martumpol 01082015

Promil part 3 (Profertil & Suntik Ovidrel)

Promil Part 1 (USG Trans V, Profertil dan Metformin)