Aku dan Tulisan
Entah kenapa, saya menyukai menulis. Aku mencintai tulisan bahkan sejak aku berada di Sekolah Dasar.
Dulu tulisan tulisan itu aku tuangkan dalam sebuah diary. Aku sangat menyukai saat2 aku bercerita isi hatiku dengan menulis.
Ada perasaan lega terasa. Dan aku bisa jadi lebih jujur saat aku menulis.
Aku bukan orang yang pandai berkata kata, yang pandai merangkai kata. Aku bukan orang yang bisa bermanis manis dengan perkataan, bukan orang yang mudah berbasa basi. Bukan orang yang mudah mengungkapkan rasa dengan kata-kata. Aku hanya bisa menuangkan semua perasaanku di tulisan.
Bahkan rasa sayang untuk orang2 terdekatku, aku susah jika harus mengucapkannya dengan kata-kata.
Aku hanya bisa menuliskannya.
Aku mencintai tulisan.
Sekarang,aku terbilang jarang menulis. Tetapi, aku tidak meninggalkannya. Tidak akan pernah.
Hanya berkurang saja intesitasnya.
Sampai hari ini pun, masih ada catatan penting tentang berbagai kejadian yang ku alami.Aku menyimpannya. Dan aku menyayanginya. Itu ceritaku. Itu hidupku. Dan itu temanku.
Menceritakan semua hal pada sesama teman, bukanlah hal yang mudah kulakukan. Biarlah orang lain hanya tau kulitnya saja.
Sempat teringat masa sekolah dulu. Saat aku bercita2 ingin buat satu majalah, dan isinya adalah tulisanku semua. Aku tidak mengada ada. It's for real.
Aku bahkan sudah mencoba membuatnya. Ada berbagai cerpen di dalamnya. Dan semua itu jelas saja tulisanku.
Dulu aku sangat menyukai menulis cerpen. Aku punya beberapa cerpen tulisanku sendiri. Tapi entah kenapa, saat ini niat menulis itu sudah berkurang. Sudah tak seperti dulu lagi.
Aku merindukan beberapa kebiasaanku zaman dulu. Dulu aku bisa menghabiskan hari2ku dengan membaca dan menulis. Buku dan majalah yang kumiliki hampir semuanya sudah kubaca lebih dari 3kali. Mungkin karena saya suka membaca, saya jadi terinspirasi membuat bacaan untuk orang lain.
Membaca. Ini adalah kebiasaanku sejak kecil. Aku punya koleksi bacaan terbanyak dari antara teman2 sekelasku ketika aku sekolah. Aku suka majalah anak2, aku suka buku cerita, aku suka buku dongeng, aku suka novel, dan aku suka komik. Saat itu, oleh oleh ataupun hadiah yang selalu kuharapkan dari orang tuaku adalah BUKU. Saat aku sudah ada bacaan, aku merasa duniaku sudah lengkap dan aku sudah tidak membutuhkan apa apa lagi.
Aku bisa menghabiskan masa liburan hanya dengan buku. Aku tidak akan bisa makan jika aku tidak membaca majalah. Hal tersebut yang terkadang membuat mamaku ngomel karena aku hanya membaca buku di kamar, tidak keluar2 dan tidak membantunya melakukan pekerjaan rumah. She is called me "kutubuku". Ancaman beliau yang paling saya takuti adalah : bukuku akan dibakar kalau aku tidak membantunya. Dan ancaman itu selalu berhasil untuk membuat saya bergerak. :)
Yang pasti kurasakan adalah, kebiasaanku menulis dan membaca berkurang ketika aku memasuki bangku kuliah. Menjadi seorang mahasiswa dengan banyak kegiatan organisasi membuatku lupa. Badan terlalu lelah untuk sekedar menuliskannya kejadian hari itu. Masa kuliah dan pelayanan di Organisasi kerohanian menjadikanku lebih terbuka dengan orang lain.
Persekutuan mahasiswa kristen Fakultas Ekonomi Undip Semarang.
Mereka mengenalkanku dengan yang namanya Kelompok Tumbuh Bersama. Dimana aku ditempatkan bersama dengan 3 orang teman yang didampingi satu orang Kakak pembimbing.
Disini aku diajarkan untuk saling berbagi kehidupan, diajar untuk bertumbuh bersama2, merasakan sukacita dan dukacita bersama2. Aku punya kakak rohani yang benar2 membantuku untuk memperbaiki hubungan pribadiku dengan Tuhan lebih baik. Mengajarkan aku bagaimana menjadi Kristen seutuhnya.
Dia kakak yang luar biasa. Dia memberiku banyak masukan, menerima semua keluh kesahku dan mendukungku untuk mengikuti kegiatan2 yang positif.
Aku juga bertemu dengan teman2 seiman yang bisa saling mendukung di PMK ini. Bersama sama melayani, bersama2 bersusah payah dalam berbagai kegiatan dan bersukacita bersama. Kami bersukacita bersama.
Aku baru menyadari kenapa aku sampai bisa melupakan kegiatanku menulis. Aku tidak perlu harus menceritakan semuanya itu pada tulisan, Tuhan memberiku lebih. Aku diberi teman2 yang luar biasa. Aku tidak lagi harus berbagi dan berkeluh kesah dengan catatan pribadiku, aku punya teman rohani yang bahkan bisa membantuku bangkit dan mengajariku bagaimana menjalani hidup dengan sukacita yang berasal dari Dia.
yaah..aku bersyukur sekali. Terima kasih Tuhan telah mengirimkanku ke Semarang. Kota yang penuh kenangan dan kota yg luar biasa. Yang mempertemukanku dengan orang2 luar biasa.
Meskipun aku sudah mulai bisa terbuka dan bercerita dengan orang lain. Aku tidak akan berhenti menulis.
Aku merasa aku perlu berbagi dengan orang2. Atau setidaknya, aku tidak akan melupakan apa yang sudah ku alami dan aku bisa membacanya kapan saja aku mau :)
Love,
Veli
Dulu tulisan tulisan itu aku tuangkan dalam sebuah diary. Aku sangat menyukai saat2 aku bercerita isi hatiku dengan menulis.
Ada perasaan lega terasa. Dan aku bisa jadi lebih jujur saat aku menulis.
Aku bukan orang yang pandai berkata kata, yang pandai merangkai kata. Aku bukan orang yang bisa bermanis manis dengan perkataan, bukan orang yang mudah berbasa basi. Bukan orang yang mudah mengungkapkan rasa dengan kata-kata. Aku hanya bisa menuangkan semua perasaanku di tulisan.
Bahkan rasa sayang untuk orang2 terdekatku, aku susah jika harus mengucapkannya dengan kata-kata.
Aku hanya bisa menuliskannya.
Aku mencintai tulisan.
Sekarang,aku terbilang jarang menulis. Tetapi, aku tidak meninggalkannya. Tidak akan pernah.
Hanya berkurang saja intesitasnya.
Sampai hari ini pun, masih ada catatan penting tentang berbagai kejadian yang ku alami.Aku menyimpannya. Dan aku menyayanginya. Itu ceritaku. Itu hidupku. Dan itu temanku.
Menceritakan semua hal pada sesama teman, bukanlah hal yang mudah kulakukan. Biarlah orang lain hanya tau kulitnya saja.
Sempat teringat masa sekolah dulu. Saat aku bercita2 ingin buat satu majalah, dan isinya adalah tulisanku semua. Aku tidak mengada ada. It's for real.
Aku bahkan sudah mencoba membuatnya. Ada berbagai cerpen di dalamnya. Dan semua itu jelas saja tulisanku.
Dulu aku sangat menyukai menulis cerpen. Aku punya beberapa cerpen tulisanku sendiri. Tapi entah kenapa, saat ini niat menulis itu sudah berkurang. Sudah tak seperti dulu lagi.
Aku merindukan beberapa kebiasaanku zaman dulu. Dulu aku bisa menghabiskan hari2ku dengan membaca dan menulis. Buku dan majalah yang kumiliki hampir semuanya sudah kubaca lebih dari 3kali. Mungkin karena saya suka membaca, saya jadi terinspirasi membuat bacaan untuk orang lain.
Membaca. Ini adalah kebiasaanku sejak kecil. Aku punya koleksi bacaan terbanyak dari antara teman2 sekelasku ketika aku sekolah. Aku suka majalah anak2, aku suka buku cerita, aku suka buku dongeng, aku suka novel, dan aku suka komik. Saat itu, oleh oleh ataupun hadiah yang selalu kuharapkan dari orang tuaku adalah BUKU. Saat aku sudah ada bacaan, aku merasa duniaku sudah lengkap dan aku sudah tidak membutuhkan apa apa lagi.
Aku bisa menghabiskan masa liburan hanya dengan buku. Aku tidak akan bisa makan jika aku tidak membaca majalah. Hal tersebut yang terkadang membuat mamaku ngomel karena aku hanya membaca buku di kamar, tidak keluar2 dan tidak membantunya melakukan pekerjaan rumah. She is called me "kutubuku". Ancaman beliau yang paling saya takuti adalah : bukuku akan dibakar kalau aku tidak membantunya. Dan ancaman itu selalu berhasil untuk membuat saya bergerak. :)
Yang pasti kurasakan adalah, kebiasaanku menulis dan membaca berkurang ketika aku memasuki bangku kuliah. Menjadi seorang mahasiswa dengan banyak kegiatan organisasi membuatku lupa. Badan terlalu lelah untuk sekedar menuliskannya kejadian hari itu. Masa kuliah dan pelayanan di Organisasi kerohanian menjadikanku lebih terbuka dengan orang lain.
Persekutuan mahasiswa kristen Fakultas Ekonomi Undip Semarang.
Mereka mengenalkanku dengan yang namanya Kelompok Tumbuh Bersama. Dimana aku ditempatkan bersama dengan 3 orang teman yang didampingi satu orang Kakak pembimbing.
Disini aku diajarkan untuk saling berbagi kehidupan, diajar untuk bertumbuh bersama2, merasakan sukacita dan dukacita bersama2. Aku punya kakak rohani yang benar2 membantuku untuk memperbaiki hubungan pribadiku dengan Tuhan lebih baik. Mengajarkan aku bagaimana menjadi Kristen seutuhnya.
Dia kakak yang luar biasa. Dia memberiku banyak masukan, menerima semua keluh kesahku dan mendukungku untuk mengikuti kegiatan2 yang positif.
Aku juga bertemu dengan teman2 seiman yang bisa saling mendukung di PMK ini. Bersama sama melayani, bersama2 bersusah payah dalam berbagai kegiatan dan bersukacita bersama. Kami bersukacita bersama.
Aku baru menyadari kenapa aku sampai bisa melupakan kegiatanku menulis. Aku tidak perlu harus menceritakan semuanya itu pada tulisan, Tuhan memberiku lebih. Aku diberi teman2 yang luar biasa. Aku tidak lagi harus berbagi dan berkeluh kesah dengan catatan pribadiku, aku punya teman rohani yang bahkan bisa membantuku bangkit dan mengajariku bagaimana menjalani hidup dengan sukacita yang berasal dari Dia.
yaah..aku bersyukur sekali. Terima kasih Tuhan telah mengirimkanku ke Semarang. Kota yang penuh kenangan dan kota yg luar biasa. Yang mempertemukanku dengan orang2 luar biasa.
Meskipun aku sudah mulai bisa terbuka dan bercerita dengan orang lain. Aku tidak akan berhenti menulis.
Aku merasa aku perlu berbagi dengan orang2. Atau setidaknya, aku tidak akan melupakan apa yang sudah ku alami dan aku bisa membacanya kapan saja aku mau :)
Love,
Veli
Comments
Post a Comment