Toleransi katamu? Kataku?
Wow..bulan puasa yang bikin bokek bgt ni...
Agama tetangga yang berpuasa, saya malah menanggung resiko juga dari kegiatan mereka ini.
Aku gak menyalahkan mereka beribadah, tapi karena mereka puasa, warung2 makan di deket kantorku pada tutup, dan alhasil sering makan di mall atau lapo, yg it means : MAHAL. Oke kalo sekali2 gpp..kalo tiap hari???? KERE -_-
Hmm, oke..gak usah banyak2 bahas masalah ke-kerean saya ya.
Next topic.
Baru aja aku baca blog salah satu temen kantor yg mengungkapkan kekesalannya karena saat dia yang sedang puasa di kantor, merasa gak dihargai oleh temen2 seruangannya yang pada makan di ruangan tersebut.
Hmmm, okeiii...sebelum gue melanjutkan pembahasan ini, gue mau menegaskan..ini semua hanya opini dan pendapat saya.
Gak berniat untuk mengungkit2 SARA.
Saya hanya mau sharing aja sih.
Back to the topic.
Teman ini mungkin merasa kurang dihargai krn hal itu. Dia menuntut pengertian dari temen2nya utk menghargai dia yg sedang puasa.
Hmm, dia menuliskan kenapa tidak ada kepedulian sesama umat beragama.
Setelah baca itu, aku malah tersenyum sinis.
Bukannya aku senang, tapi aku merasa kalian akhirnya tahu juga rasanya jadi minoritas heh?
Entah kenapa di negara ini, yang katanya negara demokratis, yang mengakui perbedaan agama. Tapi sepertinya itu hanya teori di pelajaran PPKN zaman sekolah aja sih, pada prakteknya itu NOL besar.
Kenapa saya katakan begitu?
Karena ada begitu banyak bukti yang terjadi.
Begitu banyak kejadian yang tidak mengenakkan bagi masyarakat pemeluk agama minoritas. Dan yang bikin miris, yg melakukan hal2 tdk mengenakkan itu adalah masyarakat2 biasa dan ormas2 keagamaan mereka tanpa ada pembelaan dari pemerintah.
Miris ketika mereka semena2 merusak tempat ibadah, menutup tempat ibadah, mengusir masyarakat minoritas.
Dimana katanya negara demokrasi itu?
** Wahh, kata2ku mantap bgt ya :p
Entahlah, sampe kapan negara ini akan seperti ini,
Mereka yg mayoritas aja masih minta dimengerti, gimana nasib yg minoritas yaaa?
Aku hanya mau sampein ke bro bro di luar sana...
Kalo anda ingin di hargai, terlebih dahulu anda harus menghargai orang lain.
Jangan protes minta dihargai kalo anda sendiri belum menghargai org lain.
Gak enak kan kalo gak dihargai?
Kami minoritas sering mengalaminya loh bro...
Anda baru sekali aja, baru segitu aja protes..
ckckckckc...
Agama tetangga yang berpuasa, saya malah menanggung resiko juga dari kegiatan mereka ini.
Aku gak menyalahkan mereka beribadah, tapi karena mereka puasa, warung2 makan di deket kantorku pada tutup, dan alhasil sering makan di mall atau lapo, yg it means : MAHAL. Oke kalo sekali2 gpp..kalo tiap hari???? KERE -_-
Hmm, oke..gak usah banyak2 bahas masalah ke-kerean saya ya.
Next topic.
Baru aja aku baca blog salah satu temen kantor yg mengungkapkan kekesalannya karena saat dia yang sedang puasa di kantor, merasa gak dihargai oleh temen2 seruangannya yang pada makan di ruangan tersebut.
Hmmm, okeiii...sebelum gue melanjutkan pembahasan ini, gue mau menegaskan..ini semua hanya opini dan pendapat saya.
Gak berniat untuk mengungkit2 SARA.
Saya hanya mau sharing aja sih.
Back to the topic.
Teman ini mungkin merasa kurang dihargai krn hal itu. Dia menuntut pengertian dari temen2nya utk menghargai dia yg sedang puasa.
Hmm, dia menuliskan kenapa tidak ada kepedulian sesama umat beragama.
Setelah baca itu, aku malah tersenyum sinis.
Bukannya aku senang, tapi aku merasa kalian akhirnya tahu juga rasanya jadi minoritas heh?
Entah kenapa di negara ini, yang katanya negara demokratis, yang mengakui perbedaan agama. Tapi sepertinya itu hanya teori di pelajaran PPKN zaman sekolah aja sih, pada prakteknya itu NOL besar.
Kenapa saya katakan begitu?
Karena ada begitu banyak bukti yang terjadi.
Begitu banyak kejadian yang tidak mengenakkan bagi masyarakat pemeluk agama minoritas. Dan yang bikin miris, yg melakukan hal2 tdk mengenakkan itu adalah masyarakat2 biasa dan ormas2 keagamaan mereka tanpa ada pembelaan dari pemerintah.
Miris ketika mereka semena2 merusak tempat ibadah, menutup tempat ibadah, mengusir masyarakat minoritas.
Dimana katanya negara demokrasi itu?
** Wahh, kata2ku mantap bgt ya :p
Entahlah, sampe kapan negara ini akan seperti ini,
Mereka yg mayoritas aja masih minta dimengerti, gimana nasib yg minoritas yaaa?
Aku hanya mau sampein ke bro bro di luar sana...
Kalo anda ingin di hargai, terlebih dahulu anda harus menghargai orang lain.
Jangan protes minta dihargai kalo anda sendiri belum menghargai org lain.
Gak enak kan kalo gak dihargai?
Kami minoritas sering mengalaminya loh bro...
Anda baru sekali aja, baru segitu aja protes..
ckckckckc...
Comments
Post a Comment